Rabu, 18 November 2015

Cerpen 'Noise In Quite'



“Slep!” suara anak panah melecut, anak panah itu mengenai sasaran namun yang terkena tetap berusaha melarikan diri. “kejar mereka, jangan sampai lolos” bisik ketua kawanan kami, lantas kami lari sekuat tenaga, kami menembus pepohonan rindang dan sungai yang panjang, melewati babatuan cadas dan mendaki bukit terjal tanpa terpental.
            “Sial, mereka menghilang” kata salah seorang yang sudah tiba paling awal dari kawanan kami dengan tersenyum kesal. Hari ini kami kehilangan buruan kami, tapi kami yakin akan bertemu dengan mereka lagi, ditempat lain. Bad Fire akan selalu menjadi musuh yang akan menjadi buruan kami lagi, setelah 10 tahun menunggu tapi kami gagal lagi mendapatkan mereka dan Wind Water akan selalu menjadi hal yang paling menakutkan bagi mereka.
            “Serius banget baca novelnya” usik seorang cowo’ yang duduk disebelahku dan mengalungkan tangannya kepundakku. “Julian, bisa nggak sekali aja nggak usah ganggu.” Kataku sebel. “Bella sayaang, bisa nggak sekali aja nggak usah marah-marah” Julian membela diri. Namanya Julian Smith, cowo’ yang paling aku sayang didunia ini, kami dan keluarga organisasi kami pindah dari Amerika karena alasan yang kuat dan keputusan bersama. Kami berusaha menyelamatkan bumi dari serangan sekawanan manusia jahat yang ingin membuat bumi menjadi tempat menakutkan yang pernah ada. Kami berusaha menghentikan ulah boodh manusia yang sudah terpengaruh oleh mereka. Kami mencium bau sampah dan penebangan pohon dalam jumlah yang banyak di Indonesia. Sebab itulah kami pindah ke Indonesia karena kami yakin Bad Fire ada disini, disekitar kami.
            Wind Water organisasi penyelamat lingkunngan yang bergerak secara rahasia, beranggotakan Bella Angelica Granger (leader), Julian Smith, Tom Alexander Riddle, Christopher Haze d’Busses, Lim Lee, Alian Hyung, dan Xioa Ian. Sedangkan anggota Bad Fire sampai saat ini yang kami tahu hanya 7 orang yaitu John Alexis (leader), Laurento, Gustave Young, David Victor, James Davidson, Kevin Karkaroff, dan Krum Diggory. Karena kami mencintai lingkungan, kami bisa mamanfaatkannya untuk melawan mereka dengan kekuatan supranatural kami begitu juga dengan mereka.
            Kami sudah lama mengamati keadaan dibumi Indonesia, banjir sering terjadi dengan kapasitas yang dahsyat. Tampaknya pembuangan sampah secara liar sudah begitu kental dalam diri mereka. “dia membuang permen karetnya.” Kataku hendak mendekat. “jangan Bel, dia tidak boleh tahu apa yang sebenarnya terjadi.” Julian mencegah. “Tapi aku jijik kalau harus melawan monster permen karet.” Kataku. “kau harus mencobanya, permen karet  menarik.” Julian mendinginkanku. Kriing (ponselku berdering) “Hallo Tom.” “(suara diseberang)” “;” “Oke” (aku menutup telepon) “Kita harus kehutan sebelah barat, ada monster disana.” Kataku panik. “Bad Fire” Julian tersenyum sinis lalu menyusulku yang sudah berlari jauh didepan.
            “apa-apaan ini” kataku shock dengan nafas masih memburu; “mereka baru” “habisi saja”kataku.
            “Bad Fire ada disini, dan ini yang paling menjijikan, tumpukan permen karet.” Tambahku yang benar-benar kesal karena permen karet benar-benar lengket.
            Aku memejamkan mata dan membuka tangan dan telapak tanganku, angin berhembus seakan memburu tempat ditanganku. Tak lama kemudian muncul akar-akar dari dalam bumi, mataku berubah menjadi hijau dan aku mulai mengerang. Tumbuhan itu melilit tubuh si permen karet.
            “aaarggh” erangku dengan nafas yang masih memburu namun puas karena dia hancur,  kawanan lain masih mengurusi buruan mereka.
            “dep” suara langkah lari seseorang dibalik pohon terdengar ditelingaku. “Chris minggir!”  kataku memperingatkan bahaya bersamaan dengan akarku yang menghancurkan anak panah itu.
            “Bella” teriak Lim melihatku lari keluar kawanan. “Aku akan susul Bella, dan kalian tahu apa yang harus kalian lakukan.” Julian mengingatkan.
            Aku mengejar orang itu menembus air deras, mendaki bukit cadas, memanjat pohon besar. Saat aku sudah dekat dengannya kulilitkan akarku kekedua kakinya hingga dia terjatuh. Aku terjun dari pohon dan langsung mencekiknya.
“Krum Bad Fire!” kataku puas masih mencekiknya.
“Bella” katanya panik tapi berusaha tenang tapi ketakutannya tidak bisa disembunyikan.
“bernafaslah sebelum kau tak bisa bernafas lagi.” Ancamku.
“kau ingin membunuhku? Terlalu gegabah.” Krum berusaha menghasut.
“aku tidak akan membutuhkan informasi darimu.” Kataku sambil mencekiknya lebih erat.
“aku kan beritahu dimana Bad Fire.” Katanya.
“katakan!” aku melonggarkan cengkramanku.
“dihutan paling rusak disebelah barat.” Akunya.
“dasar bodoh!” kataku dan mempererat cekikanku.
“aarrgghh” erangan kesakitan hingga dia menghilang hancur.
“Bella” Julian datang.
“mereka dihutan ini.” Kataku bangun dan bergegas.
            5 anggota kawanan kami yang lain berhasil menumpas monster-monster rongsokan dan membersihkan semua bekasnya hingga tak akan diketahui kalau pernah terjadi pertempuran disini.
            Kali ini tidak boleh gagal lagi, kami sudah mengorbankan banyak hal untuk itu.
“kita harus pergi, mereka bergerak kesini.” John memperingatkan kawanannya.
“dimana Krum?” Kevin menanyakan pada yang lain.
“dia sudah mati.” Kata Gustave yang baru terbangun dari tidurnya, rupanya dia melihat kejadian itu.
“apa dia memberitahu keberadaan kita?” David bertanya
“bodoh!” James kesal tanpa mendengar penjelasan Gustave.
            Kami berlari lebih kencang lagi dan sebentar lagi akan tiba dimarkas mereka.
“Wind Water!” kata John kaget.
“senang bertemu denganmu lagi John Alexis” Bella tersenyum sinis.
“kau datang kekandang macan!” John mencoba menakuti.
“hhh, tidah masalah karena kami adalah singa.” Bella tersenyum.
“kalian akan musnah.” John.
“tak apa, karena kalian terlebih dahulu. “ Bella.
“kami akan membunuhmu!” John.
“itu tidak akan terjadi, karena kami yang akan membunuh” Bella.
“hyaaaaaaa!!!” “aaggrrrggghhh”
            Pertarungan sengitpun terjadi, Bad Fire tidak mamu kalah apalagi Wind Water yang sudah menuggu lebih dari 10 tahun untuk membunuh mereka.
“aku selalu menyayangimu, apa kau juga akan membunuhku?” Gustave.
“bukankah kau yang menyuruh Krum membunuhku!” Chris.
“itu karena aku tak ingin membunuhmu.”Gustave.
“kalau begitu aku yang akan membunuhmu” Chris.
“ Chriis….Chris…. aarrrggghhh….aku…” Gustave
“kau bukan kakakku, berhenti merengek akan keadaan.” Chris.
“dan aku membunuhmu….kakak.” Chris menangis setelah Gustave mati ditangannya.
            Semua anggota Bad Fire berhasil ditumpas, kecuali John yang melarikan diri, Bella  tak ingin kehilangannya. Dia mengejar secepat mungkin diikuti 6 anggota Wind Water lain yang tertinggal dibelakang. Bella lari lebih kencang dari kawanan lain hingga tiba ditempat dimana ia kehilangan jejak John.
“keluarlah John, aku tak akan melepasmu.” Bella.
“(suara langkah cepat seseorang menyerupai angin)”
“aku takkan pernah takut sekalipun kau bawa pasukan.”
“(hening, angin seakan berhenti)”
“(Bella memejamkan mata)”
“prang” suara benda bertabrakan. Ternyata Bella menangkis serangan John, keduanya terjatuh, lalu bangun lagi untuk menyerang, pedang mereka yang bertabrakan hancur menjadi kepingan debu dan lenyap disapu angin lalu, kini mereka berduel dengan tangan terbuka.
            Baik Bella ataupun John mengeluarkan kekuatan masing-masing, bumi seakan berguncang ketika dua kekkuatan yang berlawanan itu bertemu, air dilaut seakan ingin pergi menjauh dari tempat kejadian. Namun berulang kali mereka berusaha, mereka tetap kembali ketempat semula. Angin seakan tenang mereka dalam tegangan menanti siapa yang akan memenangkan pertandingan, akankan orang yang berada dikubunya ataukah yang menjadi musuhnya.
            Anggota Bad Fire telah musnah, tinggal Wind Water yang tersisa mempercepat lari mereka. Ketika merasakan bahwa alam sedang menyaksikan apa yang sudah mereka nantikan , tanpa banyak bicara mereka mempercepat laju mereka, tahu bahwa salah satu dari mereka sedang dalam perlawanan yang sengit.
            Bella terus mengulurkan akarnya dan John terus memotongnya. Hanya ada dua kemungkinan yang akan terjadi, menang atau mati.
“aaarrrrggghhh” Bella mengerang keras.
“aaarrrrggghhh” John mengerang keras.
            Keduanya sudah terluka, tapi mereka tetap menyerang untuk memastikan nyawa siapa yang umur nya lebih lama.
“John, lihat mataku, siapa saja yang kau lukai” Bella menghipnotis. “(John melihat mata Bella)”
“(lama dalam penjagaan masing-masing)”
“itu tidak akan berguna Bel, aku tak akan mati dengan itu”
“aarrgghh” Bella mengerang dengan kekuatannya dan berfikir apa yang bisa mengalahkan John, karena tenaganya benar-benar akan habis.
“hyaaa” suara dari 6 anggota Wind Water yang lain membantu Bella.
“(John tidak mundur satu langkahpun)”
“(Wind Water saling berpandangan)”
“lihat mata kami, lihat siapa saja yang terluka, rasakan sakit mereka, jeritan mereka, penderitaan mereka.” 7 anggota Wind Water berbicara bersamaan.
“aaarrggghh” John mengerang kesakitan, tak lama kemudian dia melebur hancur menghilang diangkasa lalu lenyap.
            Setelah hari itu, dimana semus Bad Fire telah lenyap. Mereka kembali lagi ke Amerika, dan sejak saat itu tak ada lagi sampah yang terlantar. Dunia terselamatkan tanpa dikatahui manusia lain bahwa pernah terjadi kekacauan dahsyat dan hampir  menghancurkan hidup mereka.

By: Granger si Hunter News

Tragedi tempe bacem

Oke, ini adalah ‘tragedi’ yang terjadi saat aku masih baru di SMK. Masa iya sekolah baru langsung  dapat masalah baru, gag ‘dibaca nggak’ beudt ‘dibaca banget’.
Awal mula cerita ini berawal ketika salah seorang anggota ‘friend_deal’ ngeisengin cowok dari anak otomotif, oke asal tau aja kami berempat itu anak akuntansi.
Ceritanya tuh gini, temenku ada yang ‘naksir’ sama anak otomotif, namanya nggak mau aku sebutin, ntar takut populer, sebut saja dia ‘mouse’. Dia itu anak perantauan, asli Kalimantan cyiiiin. Orangnya tajir, kenapa tahu dia tajir, karena dia itu kalo tiap keluar kelas pasti jajan.
Nah, kebetulan dia ‘mouse’ punya temen yang nyebelinnya minta ampun. Sama seperti ‘mouse’, namanya juga bakalan aku samarin, sebut saja dia ‘pesek’ atau ‘casper’. Kenapa namanya gitu, karena idungnya itu hampir nggak kelihatan, alias ‘pesek’. Dan kenapa dia disebut ‘casper’ adalah karena idungnya mirip sama ‘casper’ si hantu baik. Tapi sayang, casper yang asli jauh lebih baik daripada dia yang manusia. Aduh maaf, tapi bagiku gitu. Ya bukannya gimana-mana ya, idungku juga nggak mancung-mancung amat sih, ya masih kelihatan lah kalo di foto meskipun nggak pake C360.
Ceritanya tuh gini, setelah semua informasi telah terkumpul dengan baik. Dia ‘mouse’ nyangkanya tuh yang naksir dia aku, bukan temanku. Aku kaget ya, loh kok gini sih jadinya. Padahal kan aku nggak tahu apa-apa. Sejak saat itu, hawa-hawa panas mulai terasa diantara kami sama dia dan teman-temannya. Bukan diantara aku sama temanku.
Si pesek itu mulai ngejek-ngejek gitu lah, mirip anak TK. Tapi kayaknya bukan dia dulu sih yang mulai, temanku itu ada yang usil dulu, dari dulu aku curiga berat sama dia, tapi dianya nggak mau ngaku. Huft, mana gitu tiap kali ketemu aku tuh yang diledek gitu sama dia. Dan ledekannya bukan main deh nyebelinnya, masa pesek bilang kalo aku itu ‘tempe bacem’. Bayangin aja, gimana nggak gondok. Iya sih kulitku emang nggak putih-putih banget, coklat manis gitu lah (Haha, PD!). Apalgi kulitku itu emang tambah item soalnya aku ikut paskibraka di sekolah, panas-panasan terus.
Cerita ini tuh terjadi udah hampir tiga tahun yang lalu, tapi aku masih ingat banget nget nget nget. Emh, kelas 1 SMK ding. Aku inget banget, tiap ketemu kita tuh ejek-ejekan, mirip anak SD pokoknya. Dia bilang aku ‘tempe bacem’ bahkan pernah ditambahin jadi ‘tempe bacem goreng’ bayangin coba, udah tempe bacem itu kan udah di goreng, nah ini ditambahin di goreng lagi, gimana itemnya coba. Huh!
Dan aku masih inget banget, ‘tempe bacem’ itu bahkan berlaku sampai aku lulus dari sekolah itu. Bayangin! Sampe lulus. Pamor ‘tempe bacem’ itu bahkan mungkin ngalahin kepopulernya Ayu Ting Ting waktu jadian sama Shaheer Sheikh. Bahkan teman-teman kelasnya pesek juga manggil aku gitu, kurang populer apa coba.
Pokoknya aku sumpahin tuh orang idungnya mancung, sebel!!!!!!!!!

Huh, jadi kangen masa-masa silam ketika masih dalam masa ke-alay-an anak SMA.

Langit begitu cerah

‘Langit begitu cerah’ adalah tiga suku kata, satu kalimat, yang selalu terkenang saat aku melihat upil. Mungkin ada yang bingung apa hubungan antara ‘upil’ sama ‘langit’. Tak jelasin, mereka nggak ada hubungan apapun kok, mereka berdua hanya sekedar saling kenal doang, nggak ada hubungan serius. (Lhooo?)
Oke sebenarnya gini.
Aku masih inget banget, ini tuh berawal dari pelajaran Akidah Akhlaq kelas X SMK. (Lho, kok dari upil sampai akidah akhlak?) Jangan mikir yang nggak-nggak dulu. Jadi kebetulan guru yang ngajar itu mapel itu orangnya humoris banget, gokil abis. Namanya Pak Halimudin, tapi anak-anak sering manggil beliau dengan sebutan ‘pak hamil’ atau nggak ‘pak budin (ketela)’.
Nah, waktu itu lagi bahas tentang gimana caranya kita memberi tahu seseorang tentang ‘sesuatu’ yang aneh pada dirinya tanpa buat orang tersebut merasa sakit hati. Nah, contoh yang diambil itu adalah misalnya ada teman kita yang kebetulan ada upilnya yang tiba-tiba dengan asyiknya keluar gitu aja dari idung.
Caranya gini, pertama-tama kita muji-muji dia dulu, berkata-kata manis dulu sama dia, jangan dulu bilang kalo misalnya ada upilnya yang terpampang jelas, baru kalo ngerasa dia udah senang bilang ke dia kalo misalnya ada upilnya yang terpisah dari koloni. Gini nih contoh kalimatnya:
Langit begitu cerah
Mendungpun tak akan datang seolah takut dengan senyum matahari yang merekah
Menghasilkan segenap perasaan senang yang membuncah
Tapi,
Kenapa ada upil diwajahmu?
Bait kedua dan ketiga aku yang ngarang, soalnya udah agak lupa sih dulu Pak Hamil bilangnya gimana, (maklum, faktor U). Nah, intinya kita tuh bawa dia terbang tinggi dulu baru kemudian pas udah sampe di ketinggian yang dinginkan (maksudnya apa) kita jatuhin dia kedasar lembah, sedasar-dasarnya. Hahaha
Nah, kebetulan kan ada temanku yang hobby-nya tuh tiap hari ngupiiiiillll mulu. Pagi berangkat bareng lagi ngupil, siang lagi istirahat bareng ngupil lagi, sore pulang bareng ngupil lagi. Pokoknya ngupil itu udah jadi makanan sehari-hari. (Tapi jangan pernah bayangin kalo dia makan upilnya sendiri, itu nggak pernah terjadi).
Terus nih ya, saking seringnya dia ngupil kadang ada aja upil yang tiba-tiba muncul dari dalam lubang hidungnya yang lebar. Kalo udah gitu, biasanya aku bakalan bilang ‘langit begitu cerah’ dan dengan begitu tanpa diberi komando tanpa diberi perintah, dia pasti ambil cermin terus ngaca atau nggak ya bilang ‘Dimana? Dimana?’ gitu sambil ngelihatin lubang idungnya.

Huh, jadi kangen masa-masa silam ketika masih dalam masa ke-alay-an anak SMA.

Gadis surga

Kemarin aku dengar satu kisah yang sangat mengharukan. Aku rasanya ingin sekali menemui orang itu, jika saja dia masih hidup. Tapi sayang, dia aku ngerti dia setelah dia meninggal.
Aku nggak tahu namanya siapa, tapi yang jelas, yang aku tahu dia pastilah orang begitu istimewa di mata orang-orang sekitarnya dan mulia di mata Allah SWT, amin.
Aku merinding mendengar cerita ini. Cerita tentang seorang siswi kelas XI di sebuah SMA (SMA-nya nggak mau aku sebutin, bukannya takut populer, tuh SMA udah populer duluan soalnya, tapi menyangkut privasi). Dia itu adalah anak perantauan dari jauh, dia anak kost, dia pinter, dapat peringkat pertama terus, tapi entah kenapa setiap kali ia minta beasiswa nggak pernah dikasih. Aku heran, padahal dia anaknya pintar dan (maaf) berasal dari anak orang yang kurang mampu, seharusnya pihak sekolah mau meringankan beban itu (seharusnya, tapi kenyataannya?)
Dia setiap bulan hanya mendapat jatah Rp 60.000,- (Ya Allah, aku Rp 100.000,- setiap minggu aja kadang masih kurang). Dengan uang segitu, dalam posisi dia adalah seorang cewek. Kalian semua pasti tahu kan gimana kebutuhan cewek itu, banyak lah pokoknya nggak usah disebutin satu per satu. Dan dia meninggal ‘katanya’ karena tensi darahnya hanya 60, aku yang pernah sakit sampai tensi darahku cuma 70 aja nggak bisa ngapa-ngapain, gimana dia coba.
Aku jadi mikir, kehidupan sehari-harinya dia gimana, pola makannya dia, kalo dia punya tugas terus iuran gimana, beli sabun, beli perlengkapan yang lain.
Dan cerita yang paling membuatku terharu adalah, ada cowok yang naksir sama dia. Mereka berdua nggak pacaran, aku bahkan nggak tahu si cewek ini tahu kalau cowok itu suka sama dia apa nggak. Si cowok ini sudah mempersiapkan sebuah ponsel yang didalamnya berisi foto-foto tentang si cewek ini. Dia berniat mengungkapkan isi hatinya, tapi apa mau dikata lagi. Sebelum ponsel itu ia tunjukkan, malaikat maut sudah terlebih dahulu mengajaknya pergi, menemui Sang Pencipta.
Dan kalian tahu, apa yang dilakukan si cowok ini?
Dia, setelah si cewek ini meninggal, ikut mengurus jenazahnya. Ia ikut memanggul si cewek ini sampai liang lahat. Aku jadi berpikir, bahwa si cewek ini adalah sang bidadari yang akan menunggu si cowok itu di surga. Amiin.
Aku banyak belajar dari dia, meskipun nggak pernah ketemu sekalipun. Aku belajar tentang bagaimana ikhlas dengan semua yang kita miliki, ternyata masih ada orang yang lebih tidak beruntung dari aku. Ternyata rasa syukur itu rasanya begitu nikmat, aku belajar dari cewek ini.
Aku berdoa semoga dia meninggal dalam keadaan khusnul khotimah dan disana dia mendapatkan apa yang tidak pernah ia dapatkan di dunia. Semoga dia diberi kenikmatan yang berlipat ganda, dan kelak dia akan bertemu lagi dengan si cowok, di surga. Amin.


Angry Bird

Jujur ya, cerita ini tuh bikin aku maluuuu banget (kalo malu kenapa diceritain, aneh). Oke, nggak jadi deh malunya, hehe.
Oke jadi ceritnya tuh begini, dulu, itu dulu oke, aku tekankan sekali lagi DULU. Namanya juga manusia ya, aku pernah naksir sama cowok, nggak mau aku sebutin namanya, bukan gimana-gimana, masalahnya ini menyangkut masa depan seseorang. Kalo misalnya aku sebutin nama terangnya, tanpa samaran sedikitpun, ntar kalo misalnya dia baca gimana, kan kasihan dianya juga.
Aku tuh naksir sama cowok, dia itu anak otomotif juga, temennya pesek lagi, (apakah didalam alur hidupku ini harus ada ‘pesek’? Huft). Oke nggak peduli dia itu temannya siapa, tapi yang jelas dia itu unyuuuuu banget. Cowok ter-unyu yang pernah ada diseluruh muka bumi. Emmm, sebut saja ‘angry bird’ hahaha. Dia itu emang mirip sama angry bird, dia suka pakai hal-hal yang berbau merah, jaket merah, sepatunya juga merah. Terus bibirnya juga manyun, makanya miripkan sama angry bird? (Hahaha, jahatnya aku). Aku sama teman-temanku juga punya lagu khusus buat dia. Lagu ini terispirasi dari iklan berrygood yang dibintangi oleh cherrybelle, gini nih:
Angry bird, angry bird imut
Manyun bibirnya seperti marmut
Angry bird yang paling imut
Angry biiiird, s’lalu bikin good mood!
Gitu, bisa nggak nyanyinya?
Yah, tapi acara naksir-naksirnya nggak berjalan mulus, aku nggak tahu dia suka sama aku apa nggak. Soalnya aku nggak nunjukin apapun sama dia, bayangin aja bahkan setelah kelas tiga pun aku masih naksir sama dia, tapi dianya nggak tahu L.
Tapi ya, yang aku aneh adalah kenapa pas kita cap tiga jari, dia tuh ngelihatin aku terus. Kalo misalnya ada yang bilang kalo aku ke-PD-an, aku nggak terima. Aku nggak ke-PD-an kok, dia emang lihatin aku. Ya, entah lihatin karena aku tambah gembrot (emang kenyataannya emang makin gendut, itu kata orang-orang yang ketemu aku setelah liburan panjang abis wisuda). Sumpah! Dia lihatin aku terus, ya akunya sih biasa aja, cuma ya kenapa harus lihatin gitu.

Tapi ya sekarang sih, berangsur-angsur aku mau mulai melupakan dia. Ngapain coba inget-inget ‘angry bird’ terus, basi!

Minggu, 15 November 2015

Ceritanya anak pondok

Jadi anak pondok alias santri itu, mungkin pada sebagian orang menganggap semua enak-enak aja, padahal nggak terus enak loh.
Banyak cobaan, rintangan, gangguan, dan -an -an yang lain.
Sekarang udah hampir mau tiga bulan aku nyantri, dan aku rasa udah ada yang makin berubah dari diriku ini.
Tentu aja, insya allah perubahan baik lah, hhe. Jujur aja setelah aku memutuskan untuk mondok plus kuliah, aku mulai mencoba untuk nggak minta dianterin kalo pipis (dulu pas dirumah soalnya tiap kebelet pipis malem-malem pasti minta dianterin sama ibu, hehe). Terus aku juga mulai MAU bangun lebih awal (pernah sampe dibangunin sama Abah, malu banget).
Jadi santri itu enak loh, ngaji, belajar ilmu agama, ya walaupun kalo aku masih cetek-cetek aja tapi kan yang penting belajar, iya nggak, iya nggak.
Enaknya lagi, kalo misalnya ada yang habis pulang kampung, ntar pasti bawa banyak makanan, kenyang deh nggak usah beli di warung sebelah, hehe.
Tapi yang paling nggak enak sih, cuma ngantri mandi pas pagi-pagi, apalagi kalo kebelet bo**r, nggak enak banget pokoknya, harus menahan, trus nanti giliran kamar mandi udah kosong udah nggak kebelet lagi, kan gimanaaaa gitu rasanya.
Banyak cerita tentang santri lainnya, tahu kan hari santri itu kapan "22 Oktober" baru dibentuk beberapa minggu yang lalu, huft. (Kenapa nggak dari dulu)

Friend-Deal

Hay..
Emmm, kali ini aku bakalan cerita tentang teman-temanku,
Asal tau aja ya, aku ini punya banyak teman (maklum, POPULER, haha)
Tapi kali ini aku cuma mau cerita tentang teman-temanku di SMK,
Kami punya grup, namanya "Friend-Deal" tentang nama itu aku kurang bisa menjelaskan, dan walaupun bisa mungkin malah kalian yang nggak bakalan tahu artinya,
Mungkin, kalian tau eek tikus? Temendil? Kira-kira seperti itu, tapi untuk lebih jelasnya, lebnih spesifiknya aku nggak tahu, karena bukan aku yang memberi nama seperti itu.
Oke balik lagi ke topik, nggak usah bahas nama itu.
Friend deal terdiri dari lima anggota, semuanya adalah para siswi yang ya bisa dibilang lumayan (lumayan pe'ak maksudnya).
Awalnya kami hanya berempat yaitu aku, Asih, Isti, sama Anisa, tapi kemudian bertambah Airin.
nih wujudnya,
Kebetulan kami memiliki golongan darah yang sama yaitu O, jadi kalo misalnya satu sakit ntar gilir tuh sakitnya.Jadi ya gitu deh, pilek satu ntar pilek semua, ngantuk satu, nggak pernah ngantuk semua, haha.
Soalnya yang paling ngantukan diantara kami tuh cuma si Asih sama si Airin, kalo aku sih nggak ya, cuma kadang-kadang merem doang. (Haha, apa bedanya)

nih yang lain, pas masih pake C360 (Aduuuh, muka-muka editan)
nih foto ceritanya abis berenang gitu, kurang satu sih (si Isti, coz diakan pas kelas tiga nggak bareng kita-kita ya, jadi nggak ada dia)


Senin, 09 November 2015

Me!

hay...hay...hay....
Perkenalkan namaku Khoirul Amanah, biasanya sih dipanggil Irul, tapi entah kenapa aku juga kadang dipanggil Amanah, saat ni aku adalah salah satu mahasiswi fakultas eonomi Universitas Sains Al Quran (Buat yang nggak tau, cari tahu aja ndiri, haha)
Emmm, aku punya banyak cerita yang ingin aku tulis di diary blog.q ini, tapi ntar dulu deh, buat yang mau lihat tampangku ini diaaa..
itu adalah foto yang diambil selang beberapa menit setelah acara wisuda SMK kemarin.
Asli looh cuma pake kekuatan camera 2 mpxl. 
Kata orang-orang aku ini cerewet, padahal kan nggak, (nggak salah maksudnya, haha)
Aku punya banyak hobby, dan diantara hobbyku itu yang paling aku suka adalah nulis, nulis apapun itu,
Dan asal tau aja ya, mimpiku itu pingin jadi seorang penulis, nggak perlu terkenal yang penting populer, hahaha.
Ya udah, salam kenal!