“Slep!”
suara anak panah melecut, anak panah itu mengenai sasaran namun yang terkena
tetap berusaha melarikan diri. “kejar mereka, jangan sampai lolos” bisik ketua
kawanan kami, lantas kami lari sekuat tenaga, kami menembus pepohonan rindang
dan sungai yang panjang, melewati babatuan cadas dan mendaki bukit terjal tanpa
terpental.
“Sial, mereka menghilang” kata salah
seorang yang sudah tiba paling awal dari kawanan kami dengan tersenyum kesal.
Hari ini kami kehilangan buruan kami, tapi kami yakin akan bertemu dengan
mereka lagi, ditempat lain. Bad Fire akan selalu menjadi musuh yang akan
menjadi buruan kami lagi, setelah 10 tahun menunggu tapi kami gagal lagi mendapatkan
mereka dan Wind Water akan selalu menjadi hal yang paling menakutkan bagi
mereka.
“Serius banget baca novelnya” usik
seorang cowo’ yang duduk disebelahku dan mengalungkan tangannya kepundakku.
“Julian, bisa nggak sekali aja nggak usah ganggu.” Kataku sebel. “Bella
sayaang, bisa nggak sekali aja nggak usah marah-marah” Julian membela diri.
Namanya Julian Smith, cowo’ yang paling aku sayang didunia ini, kami dan
keluarga organisasi kami pindah dari Amerika karena alasan yang kuat dan
keputusan bersama. Kami berusaha menyelamatkan bumi dari serangan sekawanan
manusia jahat yang ingin membuat bumi menjadi tempat menakutkan yang pernah
ada. Kami berusaha menghentikan ulah boodh manusia yang sudah terpengaruh oleh
mereka. Kami mencium bau sampah dan penebangan pohon dalam jumlah yang banyak
di Indonesia. Sebab itulah kami pindah ke Indonesia karena kami yakin Bad Fire
ada disini, disekitar kami.
Wind Water organisasi penyelamat
lingkunngan yang bergerak secara rahasia, beranggotakan Bella Angelica Granger
(leader), Julian Smith, Tom Alexander Riddle, Christopher Haze d’Busses, Lim
Lee, Alian Hyung, dan Xioa Ian. Sedangkan anggota Bad Fire sampai saat ini yang
kami tahu hanya 7 orang yaitu John Alexis (leader), Laurento, Gustave Young, David
Victor, James Davidson, Kevin Karkaroff, dan Krum Diggory. Karena kami
mencintai lingkungan, kami bisa mamanfaatkannya untuk melawan mereka dengan
kekuatan supranatural kami begitu juga dengan mereka.
Kami sudah lama mengamati keadaan
dibumi Indonesia, banjir sering terjadi dengan kapasitas yang dahsyat.
Tampaknya pembuangan sampah secara liar sudah begitu kental dalam diri mereka.
“dia membuang permen karetnya.” Kataku hendak mendekat. “jangan Bel, dia tidak
boleh tahu apa yang sebenarnya terjadi.” Julian mencegah. “Tapi aku jijik kalau
harus melawan monster permen karet.” Kataku. “kau harus mencobanya, permen
karet menarik.” Julian mendinginkanku.
Kriing (ponselku berdering) “Hallo Tom.” “(suara diseberang)” “;” “Oke” (aku menutup
telepon) “Kita harus kehutan sebelah barat, ada monster disana.” Kataku panik.
“Bad Fire” Julian tersenyum sinis lalu menyusulku yang sudah berlari jauh
didepan.
“apa-apaan ini” kataku shock dengan
nafas masih memburu; “mereka baru” “habisi saja”kataku.
“Bad Fire ada disini, dan ini yang paling
menjijikan, tumpukan permen karet.” Tambahku yang benar-benar kesal karena
permen karet benar-benar lengket.
Aku memejamkan mata dan membuka
tangan dan telapak tanganku, angin berhembus seakan memburu tempat ditanganku.
Tak lama kemudian muncul akar-akar dari dalam bumi, mataku berubah menjadi
hijau dan aku mulai mengerang. Tumbuhan itu melilit tubuh si permen karet.
“aaarggh” erangku dengan nafas yang
masih memburu namun puas karena dia hancur,
kawanan lain masih mengurusi buruan mereka.
“dep” suara langkah lari seseorang
dibalik pohon terdengar ditelingaku. “Chris minggir!” kataku memperingatkan bahaya bersamaan dengan
akarku yang menghancurkan anak panah itu.
“Bella” teriak Lim melihatku lari
keluar kawanan. “Aku akan susul Bella, dan kalian tahu apa yang harus kalian
lakukan.” Julian mengingatkan.
Aku mengejar orang itu menembus air
deras, mendaki bukit cadas, memanjat pohon besar. Saat aku sudah dekat
dengannya kulilitkan akarku kekedua kakinya hingga dia terjatuh. Aku terjun
dari pohon dan langsung mencekiknya.
“Krum Bad Fire!”
kataku puas masih mencekiknya.
“Bella” katanya
panik tapi berusaha tenang tapi ketakutannya tidak bisa disembunyikan.
“bernafaslah
sebelum kau tak bisa bernafas lagi.” Ancamku.
“kau ingin
membunuhku? Terlalu gegabah.” Krum berusaha menghasut.
“aku tidak akan
membutuhkan informasi darimu.” Kataku sambil mencekiknya lebih erat.
“aku kan
beritahu dimana Bad Fire.” Katanya.
“katakan!” aku
melonggarkan cengkramanku.
“dihutan paling
rusak disebelah barat.” Akunya.
“dasar bodoh!”
kataku dan mempererat cekikanku.
“aarrgghh”
erangan kesakitan hingga dia menghilang hancur.
“Bella” Julian
datang.
“mereka dihutan
ini.” Kataku bangun dan bergegas.
5 anggota kawanan kami yang lain
berhasil menumpas monster-monster rongsokan dan membersihkan semua bekasnya
hingga tak akan diketahui kalau pernah terjadi pertempuran disini.
Kali ini tidak boleh gagal lagi,
kami sudah mengorbankan banyak hal untuk itu.
“kita harus
pergi, mereka bergerak kesini.” John memperingatkan kawanannya.
“dimana Krum?”
Kevin menanyakan pada yang lain.
“dia sudah
mati.” Kata Gustave yang baru terbangun dari tidurnya, rupanya dia melihat
kejadian itu.
“apa dia
memberitahu keberadaan kita?” David bertanya
“bodoh!” James
kesal tanpa mendengar penjelasan Gustave.
Kami berlari lebih kencang lagi dan
sebentar lagi akan tiba dimarkas mereka.
“Wind Water!”
kata John kaget.
“senang bertemu
denganmu lagi John Alexis” Bella tersenyum sinis.
“kau datang
kekandang macan!” John mencoba menakuti.
“hhh, tidah
masalah karena kami adalah singa.” Bella tersenyum.
“kalian akan
musnah.” John.
“tak apa, karena
kalian terlebih dahulu. “ Bella.
“kami akan
membunuhmu!” John.
“itu tidak akan
terjadi, karena kami yang akan membunuh” Bella.
“hyaaaaaaa!!!” “aaggrrrggghhh”
Pertarungan sengitpun terjadi, Bad
Fire tidak mamu kalah apalagi Wind Water yang sudah menuggu lebih dari 10 tahun
untuk membunuh mereka.
“aku selalu
menyayangimu, apa kau juga akan membunuhku?” Gustave.
“bukankah kau
yang menyuruh Krum membunuhku!” Chris.
“itu karena aku tak
ingin membunuhmu.”Gustave.
“kalau begitu
aku yang akan membunuhmu” Chris.
“
Chriis….Chris…. aarrrggghhh….aku…” Gustave
“kau bukan
kakakku, berhenti merengek akan keadaan.” Chris.
“dan aku
membunuhmu….kakak.” Chris menangis setelah Gustave mati ditangannya.
Semua anggota Bad Fire berhasil
ditumpas, kecuali John yang melarikan diri, Bella tak ingin kehilangannya. Dia mengejar secepat
mungkin diikuti 6 anggota Wind Water lain yang tertinggal dibelakang. Bella
lari lebih kencang dari kawanan lain hingga tiba ditempat dimana ia kehilangan
jejak John.
“keluarlah John,
aku tak akan melepasmu.” Bella.
“(suara langkah
cepat seseorang menyerupai angin)”
“aku takkan
pernah takut sekalipun kau bawa pasukan.”
“(hening, angin
seakan berhenti)”
“(Bella memejamkan
mata)”
“prang” suara
benda bertabrakan. Ternyata Bella menangkis serangan John, keduanya terjatuh,
lalu bangun lagi untuk menyerang, pedang mereka yang bertabrakan hancur menjadi
kepingan debu dan lenyap disapu angin lalu, kini mereka berduel dengan tangan
terbuka.
Baik Bella ataupun John mengeluarkan
kekuatan masing-masing, bumi seakan berguncang ketika dua kekkuatan yang
berlawanan itu bertemu, air dilaut seakan ingin pergi menjauh dari tempat
kejadian. Namun berulang kali mereka berusaha, mereka tetap kembali ketempat
semula. Angin seakan tenang mereka dalam tegangan menanti siapa yang akan
memenangkan pertandingan, akankan orang yang berada dikubunya ataukah yang
menjadi musuhnya.
Anggota Bad Fire telah musnah,
tinggal Wind Water yang tersisa mempercepat lari mereka. Ketika merasakan bahwa
alam sedang menyaksikan apa yang sudah mereka nantikan , tanpa banyak bicara
mereka mempercepat laju mereka, tahu bahwa salah satu dari mereka sedang dalam
perlawanan yang sengit.
Bella terus mengulurkan akarnya dan
John terus memotongnya. Hanya ada dua kemungkinan yang akan terjadi, menang
atau mati.
“aaarrrrggghhh”
Bella mengerang keras.
“aaarrrrggghhh”
John mengerang keras.
Keduanya sudah terluka, tapi mereka
tetap menyerang untuk memastikan nyawa siapa yang umur nya lebih lama.
“John, lihat
mataku, siapa saja yang kau lukai” Bella menghipnotis. “(John melihat mata
Bella)”
“(lama dalam
penjagaan masing-masing)”
“itu tidak akan
berguna Bel, aku tak akan mati dengan itu”
“aarrgghh” Bella
mengerang dengan kekuatannya dan berfikir apa yang bisa mengalahkan John,
karena tenaganya benar-benar akan habis.
“hyaaa” suara
dari 6 anggota Wind Water yang lain membantu Bella.
“(John tidak
mundur satu langkahpun)”
“(Wind Water
saling berpandangan)”
“lihat mata
kami, lihat siapa saja yang terluka, rasakan sakit mereka, jeritan mereka,
penderitaan mereka.” 7 anggota Wind Water berbicara bersamaan.
“aaarrggghh”
John mengerang kesakitan, tak lama kemudian dia melebur hancur menghilang
diangkasa lalu lenyap.
Setelah hari itu, dimana semus Bad
Fire telah lenyap. Mereka kembali lagi ke Amerika, dan sejak saat itu tak ada
lagi sampah yang terlantar. Dunia terselamatkan tanpa dikatahui manusia lain
bahwa pernah terjadi kekacauan dahsyat dan hampir menghancurkan hidup mereka.
By: Granger si Hunter News