Rabu, 18 November 2015

Cerpen 'Noise In Quite'



“Slep!” suara anak panah melecut, anak panah itu mengenai sasaran namun yang terkena tetap berusaha melarikan diri. “kejar mereka, jangan sampai lolos” bisik ketua kawanan kami, lantas kami lari sekuat tenaga, kami menembus pepohonan rindang dan sungai yang panjang, melewati babatuan cadas dan mendaki bukit terjal tanpa terpental.
            “Sial, mereka menghilang” kata salah seorang yang sudah tiba paling awal dari kawanan kami dengan tersenyum kesal. Hari ini kami kehilangan buruan kami, tapi kami yakin akan bertemu dengan mereka lagi, ditempat lain. Bad Fire akan selalu menjadi musuh yang akan menjadi buruan kami lagi, setelah 10 tahun menunggu tapi kami gagal lagi mendapatkan mereka dan Wind Water akan selalu menjadi hal yang paling menakutkan bagi mereka.
            “Serius banget baca novelnya” usik seorang cowo’ yang duduk disebelahku dan mengalungkan tangannya kepundakku. “Julian, bisa nggak sekali aja nggak usah ganggu.” Kataku sebel. “Bella sayaang, bisa nggak sekali aja nggak usah marah-marah” Julian membela diri. Namanya Julian Smith, cowo’ yang paling aku sayang didunia ini, kami dan keluarga organisasi kami pindah dari Amerika karena alasan yang kuat dan keputusan bersama. Kami berusaha menyelamatkan bumi dari serangan sekawanan manusia jahat yang ingin membuat bumi menjadi tempat menakutkan yang pernah ada. Kami berusaha menghentikan ulah boodh manusia yang sudah terpengaruh oleh mereka. Kami mencium bau sampah dan penebangan pohon dalam jumlah yang banyak di Indonesia. Sebab itulah kami pindah ke Indonesia karena kami yakin Bad Fire ada disini, disekitar kami.
            Wind Water organisasi penyelamat lingkunngan yang bergerak secara rahasia, beranggotakan Bella Angelica Granger (leader), Julian Smith, Tom Alexander Riddle, Christopher Haze d’Busses, Lim Lee, Alian Hyung, dan Xioa Ian. Sedangkan anggota Bad Fire sampai saat ini yang kami tahu hanya 7 orang yaitu John Alexis (leader), Laurento, Gustave Young, David Victor, James Davidson, Kevin Karkaroff, dan Krum Diggory. Karena kami mencintai lingkungan, kami bisa mamanfaatkannya untuk melawan mereka dengan kekuatan supranatural kami begitu juga dengan mereka.
            Kami sudah lama mengamati keadaan dibumi Indonesia, banjir sering terjadi dengan kapasitas yang dahsyat. Tampaknya pembuangan sampah secara liar sudah begitu kental dalam diri mereka. “dia membuang permen karetnya.” Kataku hendak mendekat. “jangan Bel, dia tidak boleh tahu apa yang sebenarnya terjadi.” Julian mencegah. “Tapi aku jijik kalau harus melawan monster permen karet.” Kataku. “kau harus mencobanya, permen karet  menarik.” Julian mendinginkanku. Kriing (ponselku berdering) “Hallo Tom.” “(suara diseberang)” “;” “Oke” (aku menutup telepon) “Kita harus kehutan sebelah barat, ada monster disana.” Kataku panik. “Bad Fire” Julian tersenyum sinis lalu menyusulku yang sudah berlari jauh didepan.
            “apa-apaan ini” kataku shock dengan nafas masih memburu; “mereka baru” “habisi saja”kataku.
            “Bad Fire ada disini, dan ini yang paling menjijikan, tumpukan permen karet.” Tambahku yang benar-benar kesal karena permen karet benar-benar lengket.
            Aku memejamkan mata dan membuka tangan dan telapak tanganku, angin berhembus seakan memburu tempat ditanganku. Tak lama kemudian muncul akar-akar dari dalam bumi, mataku berubah menjadi hijau dan aku mulai mengerang. Tumbuhan itu melilit tubuh si permen karet.
            “aaarggh” erangku dengan nafas yang masih memburu namun puas karena dia hancur,  kawanan lain masih mengurusi buruan mereka.
            “dep” suara langkah lari seseorang dibalik pohon terdengar ditelingaku. “Chris minggir!”  kataku memperingatkan bahaya bersamaan dengan akarku yang menghancurkan anak panah itu.
            “Bella” teriak Lim melihatku lari keluar kawanan. “Aku akan susul Bella, dan kalian tahu apa yang harus kalian lakukan.” Julian mengingatkan.
            Aku mengejar orang itu menembus air deras, mendaki bukit cadas, memanjat pohon besar. Saat aku sudah dekat dengannya kulilitkan akarku kekedua kakinya hingga dia terjatuh. Aku terjun dari pohon dan langsung mencekiknya.
“Krum Bad Fire!” kataku puas masih mencekiknya.
“Bella” katanya panik tapi berusaha tenang tapi ketakutannya tidak bisa disembunyikan.
“bernafaslah sebelum kau tak bisa bernafas lagi.” Ancamku.
“kau ingin membunuhku? Terlalu gegabah.” Krum berusaha menghasut.
“aku tidak akan membutuhkan informasi darimu.” Kataku sambil mencekiknya lebih erat.
“aku kan beritahu dimana Bad Fire.” Katanya.
“katakan!” aku melonggarkan cengkramanku.
“dihutan paling rusak disebelah barat.” Akunya.
“dasar bodoh!” kataku dan mempererat cekikanku.
“aarrgghh” erangan kesakitan hingga dia menghilang hancur.
“Bella” Julian datang.
“mereka dihutan ini.” Kataku bangun dan bergegas.
            5 anggota kawanan kami yang lain berhasil menumpas monster-monster rongsokan dan membersihkan semua bekasnya hingga tak akan diketahui kalau pernah terjadi pertempuran disini.
            Kali ini tidak boleh gagal lagi, kami sudah mengorbankan banyak hal untuk itu.
“kita harus pergi, mereka bergerak kesini.” John memperingatkan kawanannya.
“dimana Krum?” Kevin menanyakan pada yang lain.
“dia sudah mati.” Kata Gustave yang baru terbangun dari tidurnya, rupanya dia melihat kejadian itu.
“apa dia memberitahu keberadaan kita?” David bertanya
“bodoh!” James kesal tanpa mendengar penjelasan Gustave.
            Kami berlari lebih kencang lagi dan sebentar lagi akan tiba dimarkas mereka.
“Wind Water!” kata John kaget.
“senang bertemu denganmu lagi John Alexis” Bella tersenyum sinis.
“kau datang kekandang macan!” John mencoba menakuti.
“hhh, tidah masalah karena kami adalah singa.” Bella tersenyum.
“kalian akan musnah.” John.
“tak apa, karena kalian terlebih dahulu. “ Bella.
“kami akan membunuhmu!” John.
“itu tidak akan terjadi, karena kami yang akan membunuh” Bella.
“hyaaaaaaa!!!” “aaggrrrggghhh”
            Pertarungan sengitpun terjadi, Bad Fire tidak mamu kalah apalagi Wind Water yang sudah menuggu lebih dari 10 tahun untuk membunuh mereka.
“aku selalu menyayangimu, apa kau juga akan membunuhku?” Gustave.
“bukankah kau yang menyuruh Krum membunuhku!” Chris.
“itu karena aku tak ingin membunuhmu.”Gustave.
“kalau begitu aku yang akan membunuhmu” Chris.
“ Chriis….Chris…. aarrrggghhh….aku…” Gustave
“kau bukan kakakku, berhenti merengek akan keadaan.” Chris.
“dan aku membunuhmu….kakak.” Chris menangis setelah Gustave mati ditangannya.
            Semua anggota Bad Fire berhasil ditumpas, kecuali John yang melarikan diri, Bella  tak ingin kehilangannya. Dia mengejar secepat mungkin diikuti 6 anggota Wind Water lain yang tertinggal dibelakang. Bella lari lebih kencang dari kawanan lain hingga tiba ditempat dimana ia kehilangan jejak John.
“keluarlah John, aku tak akan melepasmu.” Bella.
“(suara langkah cepat seseorang menyerupai angin)”
“aku takkan pernah takut sekalipun kau bawa pasukan.”
“(hening, angin seakan berhenti)”
“(Bella memejamkan mata)”
“prang” suara benda bertabrakan. Ternyata Bella menangkis serangan John, keduanya terjatuh, lalu bangun lagi untuk menyerang, pedang mereka yang bertabrakan hancur menjadi kepingan debu dan lenyap disapu angin lalu, kini mereka berduel dengan tangan terbuka.
            Baik Bella ataupun John mengeluarkan kekuatan masing-masing, bumi seakan berguncang ketika dua kekkuatan yang berlawanan itu bertemu, air dilaut seakan ingin pergi menjauh dari tempat kejadian. Namun berulang kali mereka berusaha, mereka tetap kembali ketempat semula. Angin seakan tenang mereka dalam tegangan menanti siapa yang akan memenangkan pertandingan, akankan orang yang berada dikubunya ataukah yang menjadi musuhnya.
            Anggota Bad Fire telah musnah, tinggal Wind Water yang tersisa mempercepat lari mereka. Ketika merasakan bahwa alam sedang menyaksikan apa yang sudah mereka nantikan , tanpa banyak bicara mereka mempercepat laju mereka, tahu bahwa salah satu dari mereka sedang dalam perlawanan yang sengit.
            Bella terus mengulurkan akarnya dan John terus memotongnya. Hanya ada dua kemungkinan yang akan terjadi, menang atau mati.
“aaarrrrggghhh” Bella mengerang keras.
“aaarrrrggghhh” John mengerang keras.
            Keduanya sudah terluka, tapi mereka tetap menyerang untuk memastikan nyawa siapa yang umur nya lebih lama.
“John, lihat mataku, siapa saja yang kau lukai” Bella menghipnotis. “(John melihat mata Bella)”
“(lama dalam penjagaan masing-masing)”
“itu tidak akan berguna Bel, aku tak akan mati dengan itu”
“aarrgghh” Bella mengerang dengan kekuatannya dan berfikir apa yang bisa mengalahkan John, karena tenaganya benar-benar akan habis.
“hyaaa” suara dari 6 anggota Wind Water yang lain membantu Bella.
“(John tidak mundur satu langkahpun)”
“(Wind Water saling berpandangan)”
“lihat mata kami, lihat siapa saja yang terluka, rasakan sakit mereka, jeritan mereka, penderitaan mereka.” 7 anggota Wind Water berbicara bersamaan.
“aaarrggghh” John mengerang kesakitan, tak lama kemudian dia melebur hancur menghilang diangkasa lalu lenyap.
            Setelah hari itu, dimana semus Bad Fire telah lenyap. Mereka kembali lagi ke Amerika, dan sejak saat itu tak ada lagi sampah yang terlantar. Dunia terselamatkan tanpa dikatahui manusia lain bahwa pernah terjadi kekacauan dahsyat dan hampir  menghancurkan hidup mereka.

By: Granger si Hunter News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar