Kemarin
aku dengar satu kisah yang sangat mengharukan. Aku rasanya ingin sekali menemui
orang itu, jika saja dia masih hidup. Tapi sayang, dia aku ngerti dia setelah
dia meninggal.
Aku nggak tahu namanya siapa, tapi
yang jelas, yang aku tahu dia pastilah orang begitu istimewa di mata
orang-orang sekitarnya dan mulia di mata Allah SWT, amin.
Aku merinding mendengar cerita ini.
Cerita tentang seorang siswi kelas XI di sebuah SMA (SMA-nya nggak mau aku
sebutin, bukannya takut populer, tuh SMA udah populer duluan soalnya, tapi
menyangkut privasi). Dia itu adalah anak perantauan dari jauh, dia anak kost,
dia pinter, dapat peringkat pertama terus, tapi entah kenapa setiap kali ia
minta beasiswa nggak pernah dikasih. Aku heran, padahal dia anaknya pintar dan
(maaf) berasal dari anak orang yang kurang mampu, seharusnya pihak sekolah mau
meringankan beban itu (seharusnya, tapi kenyataannya?)
Dia setiap bulan hanya mendapat jatah
Rp 60.000,- (Ya Allah, aku Rp 100.000,- setiap minggu aja kadang masih kurang).
Dengan uang segitu, dalam posisi dia adalah seorang cewek. Kalian semua pasti
tahu kan gimana kebutuhan cewek itu, banyak lah pokoknya nggak usah disebutin
satu per satu. Dan dia meninggal ‘katanya’ karena tensi darahnya hanya 60, aku
yang pernah sakit sampai tensi darahku cuma 70 aja nggak bisa ngapa-ngapain,
gimana dia coba.
Aku jadi mikir, kehidupan
sehari-harinya dia gimana, pola makannya dia, kalo dia punya tugas terus iuran
gimana, beli sabun, beli perlengkapan yang lain.
Dan cerita yang paling membuatku terharu
adalah, ada cowok yang naksir sama dia. Mereka berdua nggak pacaran, aku bahkan
nggak tahu si cewek ini tahu kalau cowok itu suka sama dia apa nggak. Si cowok
ini sudah mempersiapkan sebuah ponsel yang didalamnya berisi foto-foto tentang
si cewek ini. Dia berniat mengungkapkan isi hatinya, tapi apa mau dikata lagi.
Sebelum ponsel itu ia tunjukkan, malaikat maut sudah terlebih dahulu
mengajaknya pergi, menemui Sang Pencipta.
Dan kalian tahu, apa yang dilakukan si
cowok ini?
Dia, setelah si cewek ini meninggal,
ikut mengurus jenazahnya. Ia ikut memanggul si cewek ini sampai liang lahat.
Aku jadi berpikir, bahwa si cewek ini adalah sang bidadari yang akan menunggu
si cowok itu di surga. Amiin.
Aku banyak belajar dari dia, meskipun
nggak pernah ketemu sekalipun. Aku belajar tentang bagaimana ikhlas dengan
semua yang kita miliki, ternyata masih ada orang yang lebih tidak beruntung
dari aku. Ternyata rasa syukur itu rasanya begitu nikmat, aku belajar dari
cewek ini.
Aku berdoa semoga dia meninggal dalam
keadaan khusnul khotimah dan disana dia mendapatkan apa yang tidak pernah ia
dapatkan di dunia. Semoga dia diberi kenikmatan yang berlipat ganda, dan kelak
dia akan bertemu lagi dengan si cowok, di surga. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar